Analisis Swot Koperasi Mahasiswa Universitas Gunadarma
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Kekuatan (Strength), Kelemahan
(Weakness), Peluang (Opportunity), dan Ancaman (Threat) yang terjadi dalam
dalam intitusi atau lembaga yang mengevaluasi dirinya sendiri maupun pesaing
(dalam kasus ini adalah koperasi).
Koperasi adalah organisasi
bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh individu demi kepentingan bersama.
Landasan koperasi adalah prinsip gerakan ekonomi kerakyatan berdasarkan asas
kekeluargaan dari dan untuk anggota.
Seperti yang kita ketahui,
koperasi memiliki system yang dapat memberikan keuntungan bagi setiap
anggotanya. Jika koperasi dapat di kelola dengan baik dan benar, tentu hal ini
dapat memberikan sebuah hasil profit yang cukup besar dan menjanjikan.
koperasi lahir untuk menjadi
sebuah institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan
untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran antara
kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan
kepentingan kesejahteraan masyarakat sangat diperlukan.
Analisis SWOT merupakan cara sistematis
untuk mengidentifikasikan faktor-faktor strenghts, weaknesses, opportunities
dan threats dan strategi yang menggambarkan kecocokan paling baik diantara keempat
faktor tersebut. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang
efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang dan meminimalkan kelemahan dan
ancaman. Analisis SWOT menunjukkan peran penting dari identifikasi kekuatan dan
kelemahan internal dalam pencarian strategi yang efektif. Pencarian serta
penilaian yang cermat antara peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan
dengan kekuatan dan kelemahannya merupakan salah satu dari formula strategi
yang tepat.
BAB II
ANALISIS SWOT KOPERASI SIMPAN PINJAM MAHASISWA GUNADARMA
2.1 SWOT
Menurut Fred David (1997,134), analisa SWOT
adalah metode perencanaan strategis yang berfungsi untuk mengevaluasi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman suatu perusahaan. Proses ini melibatkan
penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis dan mengidentifikasi
faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai
tujuan tersebut.
Analisis SWOT memberikan informasi untuk
membantu dalam hal mencocokan perusahaan sumber daya dan kemampuan untuk
menganalisis kompetitif lingkungan di mana bidang perusahaan itu bergerak.
Informasi tersebut dibuat berdasarkan perumusan strategi dan seleksi.
1. Kekuatan/Strength
Sebuah kekuatan
perusahaan adalah sumber daya dan kemampuan yang dapat digunakan sebagai dasar
untuk mengembangkan competitive advantage. Contoh dari kekuatan tersebut
meliputi: hak paten, nama merek yang kuat, reputasi yang baik dimata para
pelanggan, keuntungan biaya operasional, akses eksklusif dalam sumber daya alam
kelas tinggi, akses yang menguntungkan di jaringan distribusi.
2. Kelemahan/Weakness
Kelemahan adalah
sesuatu yang menyebabkan satu perusahaan kalah bersaing dengan perusahaan lain.
Dalam beberapa kasus, kelemahan bagi satu perusahaan mungkin merupakan suatu
kekuatan bagi perusahaan lainnya. Sebagai contoh, berikut ini dapat dianggap
sebagai Weakness: kurangnya perlindungan hak paten, nama merek yang lemah,
reputasi buruk di antara para pelanggan, struktur biaya tinggi, kurangnya akses
sumber daya alam yang baik, kurangnya akses untuk saluran distribusi utama.
3. Peluang/Opportunities
Analisis lingkungan
eksternal dapat membuahkan peluang baru bagi sebuah perusahaan untuk meraih
keuntungan dan pertumbuhan. Beberapa contoh kesempatan tersebut adalah:
kebutuhan pelanggan yang tidak dipenuhi dipasar, kedatangan teknologi baru,
pelonggaran peraturan, penghapusan hambatan perdagangan internasional,
4. Ancaman / Threat
Perubahan dalam
lingkungan eksternal jugadapat menghadirkan ancaman bagi perusahaan. Beberapa
contoh ancaman tersebut adalah: perubahan selera konsumen dari produk-produk
perusahaan, munculnya produk-produk pengganti, peraturan baru, peningkatan
hambatan perdagangan.
2.1 SWOT pada
Koprerasi Simpan Pinjam Mahasiswa Gunadarma
KEKUATAN DARI KOPERASI (Strength)
Koperasi merupakan lembaga yang sangat berperan penting di
Indonesia dalam perkembangan perekonomian. Lumrahnya sebagai lembaga yang
berperan besar, tentunya ia punya beberapa kekuatan/kelebihan padanya. Berikut
saya akan memaparkan beberapa kekuatan/kelebihan dari koperasi.
1.
Pendirian koperasi mempunyai dasar hukum yang jelas dan kuat.
Jadi koperasi merupakan jenis usaha yang sudah mempunyai dasar hukum dalam
pembentukannya. Sehingga bentuk badan hukum koperasi sangatlah kuat. Di banding
dengan usaha perseorangan.
2.
Adanya tanggung jawab bersama di antara anggotanya. Jadi setiap
kerugian koperasi di tanggung bersama oleh seluruh anggota koperasi. Dengan
demikian koperasi akan lebih cepat berkembang di dalam usahanya.
3.
Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam
kehidupan berkoperasi. Hak untuk di pilih menjadi pengurus atau pengawas
koperasi maupun kewajiban dalam menyetorkan modal koperasi. Dan juga dalam
penyetoran simpanan.
4.
Adanya transparansi pengelolaan, karena ada prinsip dari, oleh,
dan untuk anggota. Seluruh kegiatan koperasi di laporkan secara transparan
kepada anggota koperasi melalui rapat anggota tahunan atau RAT. Maupun rapat
anggota luar biasa jika ada kejadian khusus yang mendesak.
KELEMAHAN DARI KOPERASI (Weakness)
Disamping kelebihan koperasi yang begitu kuat serta begitu
besar, sebagai sebuah lembaga, koperasi juga memiliki beberapa kelemahan.
Berikut saya akan memaparkan beberapa kelemahan dari koperasi.
1.
Koperasi dipandang tidak dapat menguntungkan secara ekonomi.
Karena prinsip koperasi yang kekeluargaan koperasi secara ekonomi kurang
memberikan keuntungan bagi pengurus maupun anggotanya.
2.
Minat masyarakat untuk menjadi anggota koperasi rendah. Banyak
masyarakat yang belum mengetahui manfaat berkoperasi sehingga mereka enggan
untuk bergabung menjadi anggota koperasi.
3.
Koperasi masih dianggap sebagai salah satu system perekonomian
yang “jadul”
4.
Dukungan pemerintah dan lembaga keuangan untuk memajukan
koperasi masih kurang dibandingkan dengan dukungan yang diberikan kepada bentuk
badan usaha lain. Banyak Bank yang belum percaya untuk memberikan kredit modal
usaha kepada koperasi karena khawatir tidak bisa mengembalikan pinjaman.
5.
Pada umumnya koperasi masih sulit berkembang, karena belum
terbentuknya jaringan koperasi dengan badan badan usaha lain. Banyak koperasi
yang berdiri sendiri, tidak mau kerjasama dengan koperasi lain. Hal ini biasanya
karena keengganan pengurus untuk bersinergi dengan koperasi lain, karena mereka
beranggapan koperasi lain di daerah mereka adalah saingan.
6.
Munculnya banyak kasus penyelewengan dalam pengelolaan koperasi
menyebabkan orang tidak tertarik menjadi anggota koperasi.
7.
Banyak pengurus dan pengelola koperasi yang menyelewengkan dana
dari para anggotanya sehingga orang tidak lagi percaya dengan koperasi.
8.
Penggunaan teknologi yang masih kurang. Kemajuan teknologi
seharusnya dapat dimanfaatkan agar koperasi dapat maju dan mampu bersaing
dengan badan usaha lainnya.
PELUANG (Opportunities)
Adanya aspek pemerataan yang diprioritaskan oleh pemerintah.
1.
Undang-Undang nomor 25 tahun 1992, memungkinkan konsolidasi
koperasi primer ke dalam koperasi sekunder.
2.
Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya
tuntutan masyarakat untuk lebih membangun koperasi.
3.
Kondisi ekonomi cukup mendukung eksistensi koperasi.
4.
Perekonomian dunia yang makin terbuka mengakibatkan makin
terbukanya pasar internasional bagi hasil koperasi Indonesia.
5.
Industrialisasi membuka peluang usaha di bidang agrobisnis,
agroindustri dan industri pedesaan lainnya.
6.
Adanya peluang pasar bagi komoditas yang dihasilkan koperasi.
7.
Adanya investor yang ingin bekerjasama dengan koperasi.
8.
Potensi daerah yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan
koperasi.
9.
Dukungan kebijakan dari pemerintah.
10. Undang-Undang nomor 12
tahun 1992, tentang sistem budidaya tanaman mendorong diversifikasi usaha
koperasi.
11. Daya beli masyarakat kampus
tinggi.
ANCAMAN (Threats)
Ancaman (Threats) yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian
bagi kopersi seperti Peraturan Pemerintah yang tidak memberikan kemudahan
berusaha, rusaknya lingkungan, meningkatnya pelacuran atau gejolak
sosial sebagai akibat mahalnya dan persaingan tour operator asing yang lebih
professional, yaitu dengan melihat kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness),
kesempatan (Opportunities) dan ancaman (Threats) koperasi di Indonesia.
Sedangkan faktor-faktor eksternal terutama adalah intervensi
pemerintah yang terlalu besar yang sering didorong oleh donor, kesulitan
lingkungan-lingkungan ekonomi dan politik, dan harapan-harapan yang tidak
realistic dari peran dari koperasi. Menurut mereka, problem yang paling
signifikan adalah cara bagaimana koperasi itu dipromosikan oleh pemerintah.
Promosi yang sifatnya dari atas ke bawah telah menghalangi anggota untuk aktif
berpartisipasi dalam pembangunan koperasi.
Bentuk-bentuk organisasi dan kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan diatur oleh pihak luar. Jadi koperasi telah gagal untuk berkembang
menjadi unit-unit yang mandiri dan sepenuhnya berdasarkan anggota. Masih dalam
kaitan ini, Linstad (1990) mengatakan bahwa di banyak negara berkembang sering
kali pemerintah melihat dan menggunakan koperasi sebagai suatu alat untuk
menjalankan agenda-agenda pembangunannya sendiri. Koperasi sering diharapkan
bahkan di paksa berfungsi sebagai kesejahteraan sosial dan sekaligus sebagai
organisasi ekonomi, yang dengan sendirinya memberi beban sangat berat kepada
struktur manajemen koperasi yang pada umumnya lemah..
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
mahasiswa bergabung ke dalam koperasi mahasiswa (KOPMA) adalah penghargaan
(status dan harga diri, dukungan timbal balik yang positif), pengembangan
leadership (kekuasaan), interaksi sosial (interaksi dan afiliasi, sosial),
dukungan pada bidang akademis (rasa aman), dan dukungan emosional.
Upaya yang dapat dilakukan oleh Koperasi
Simpan Pinjam Mahasiswa Gunadarma untuk meningkatkan jumlah anggotanya dapat
berupa lebih sering mengikuti kompetisi-kompetisi baik dalam skala nasional
maupun daerah, lebih sering mengadakan kegiatan baik yang mendukung akademis
anggotanya maupun tidak, memberikan kesempatan anggotanya untuk lebih mendalami
kemampuan memimpin, lebih memperhatikan anggotanya dengan cara memberikan award
untuk anggota teladan dan mempublikasikannya.