SS_Tugas3_PerekonomianIndonesia

by - Mei 20, 2017

Peran Perdagangan Luar Negeri di Indonesia

 


A.     PENGERTIAN
Perdagangan Internasional merupakan kegiatan hubungan maupun transaksi jual-beli antar negara, yang mencakup ekspor dan impor. Perdagangan Internasional ada atas kesepakatan bersama antar negara satu dengan negara lainnya. Perdagangan ini dilakukan oleh penduduk, baik itu perseorangan (individu dengan individu), individu dengan negara, maupun negara dengan negara. Kegiatannya berupa perdagangan barang maupun jasa.

Dengan begitu perdagangan antara negara memungkinkan terjadinya :
·         Tukar-menukar barang-barang dan jasa-jasa.
·         Pergerakan sumberdaya yang melalui batas suatu negara, baik sumber daya alam, sumber daya manusia maupun sumber daya modal.
·         Saling pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi, sehingga hal ini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi negara-negara yang terlibat didalamnya.
·         Mempengaruhi perkembangan ekspor dan impor serta neraca pembayaran internasional ( NPI ) atau Balance of payment.
·         Kerja sama ekonomi antar negara di dunia.

B.     Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai berikut :
  1. Perbedaan Sumber AlamSuatu negara memiliki kekayaan alam yang berbeda-beda, sehingga hasil pengolahan alam yang dinikmati juga berbeda. Oleh karena itu sumber kekayaan alam yang dimiliki suatu negara sangat terbatas, sehingga diperlukan tukar-menukar atau perdagangan.
  2. Perbedaan Faktor ProduksiSalin dari faktor produksi alam, pada suatu negara juga memiliki perbedaan dengan kemampuan tenaga kerja, besarnya modal yang dimiliki dan keterampilan seorang pengusaha. Oleh karena itu, produk yang dihasilkan oleh suatu negara juga mengalami perbedaan, sehingga dengan demikian dibutuhkan adanya perdagangan.
  3. Kondisi Ekonomi Yang BerbedaKarena adanya perbedaan dari faktor produksi yang mengakibatkan perbedaan biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat barang, maka bisa jadi dalam suatu negara sangat memerlukan biaya yang tinggi untuk memproduksi barang tertentu. Sehingga negara tersebut dapat mengimpor barang dari luar negeri karena biayanya yang dianggap lebih terjangkau atau murah.
  4. Tidak Semua Negara Bisa Memproduksi Sendiri Suatu BarangSuatu negara memiliki keterbatasan kemampuan, baik kekayaan alam maupun yang lainnya, maka tidak semua barang yang dibutuhkan oleh suatu negara mampu untuk diproduksi sendiri, untuk itulah adanya tukar-menukar antar bangsa.
  5. Adanya Motif Keuntungan Dalam PerdaganganSuatu biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang selalu terdapat perbedaan, adakalanya suatu negara labih utung melakukan impor dari pada dalam memproduksi sendiri. Namun adakalanya lebih menguntungkan bila dapat memproduksi sendiri barang tersebut, karena biaya produksinya lebih mudah. Oleh karena itu, negara-negara tersebut akan mencari keuntungan dalam memperdagangkan barang dari hasil produksinya.
  6. Adanya Persaingan Antar Pengusaha Dan Antar BangsaDengan adanya persaingan ini akan berakibat suatu negara meningkatkan kualitas barang hasil produksi dengan biaya yang terbilang ringan, sehingga bisa bersaing dalam dunia perdagangan.

C.    JENIS-JENIS
Perdagangan internasiaonal atau antara negara dapat dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya :
1.      Ekspor
Dibagi dalam beberapa cara antara lain :
a.      Ekspor Biasa
Pengiriman barang keluar negri sesuai dengan peraturan yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negri, mempergunakan L/C dengan ketentuan devisa.
b.      Ekspor Tanpa L/C
Barang dapat dikirim terlebih dahulu, sedangkan eksportir belum menerima L/C harus ada ijin khusus dari departemen perdagangan
2.      Barter
Pengiriman barang ke luar negri untuk ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam negri.
Jenis barter antara lain : 
a.      Direct Barter
Sistem pertukaran barang dengan barang dengan menggunakan alat penetu nilai atau lazim disebut dengan denominator of valuesuatu mata uang asing dan penyelesaiannya dilakukan melalui clearing pada neraca perdagangan antar kedua negara yang bersangkutan.
b.      Switch Barter
Sistem ini dapat diterapkan bilamana salah satu pihak tidak mungkin memanfaatkan sendiri barang yang akan diterimanya dari pertukaran tersebut, maka negara pengimpor dapat mengambil alih barang tersebut ke negara ketiga yang membutuhkannya.
c.       Counter Purchase
Suatu sistem perdagangan timbal balik antar dua negara. Sebagai contoh suatu negara yang menjual barang kepada negara lain, mka negara yang bersangkutan juga harus membeli barang dari negara tersebut.
d.      Buy Back Barter
Suatu sistem penerapan alih teknologi dari suatu negara maju kepada negara berkembang dengan cara membantu menciptakan kapasitas produksi di negara berkembang , yang nantinya hasil produksinya ditampung atau dibeli kembali oleh negara maju.
3.      Konsinyasi (Consignment)
Konsinyasi merupakan penjualan dengan pengiriman barang. Pada konsinyasi belum ada pembeli tertentu di luar negeri. Penjualannya dapat dilakukan melalui pasar bebas atau bursa dagang dengan cara dilelang.
4.      Package Deal
Untuk memperluas pasaran hasil kita terutama dengan negara-negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian perdagangan ( rade agreement) dengan salah saru negara. Perjanjian itu menetapkan junlah tertentu dari barang yang akan di ekspor ke negara tersebut dan sebaliknya dari negara itu akan mengimpor sejumlah barang tertentu yang dihasilkan negara tersebut.
5.      Penyelundupan (Smuggling)
Setiap usaha yang bertujuan memindahkan kekayaan dari satu negara ke negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku. Dibagi menjadi 2 bagian :
Seluruhnya dilakuan secara ilegal
Penyelundupan administratif/penyelundupan tak kentara/ manipulasi (Custom Fraud)
6.      Border Crossing
Bagi negara yang berbatasan yang dilakukan dengan persetujuan tertentu (Border Agreement), tujuannya pendudukan perbatasan yang saling berhubungan diberi kemudahan dan kebebasan dalam jumlah tertentu dan wajar. Border Crossing dapat terjadi melalui :
a.      Sea Border (lintas batas laut)
Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang memiliki batas negara berupa lautan, perdagangan dilakukan dengan cara penyebrangan laut.
b.      Overland Border (lintas batas darat)
Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang memiliki batas negara berupa daratan, perdagangan dilakukan dengan cara setiap pendudik negara tersebut melakukan interaksi dengan  melewati batas daratan di masing-masing negara melalui persetujuan yang berlaku.

D.     Contoh Perdaagangan Internasional di Indonesia terhadap Negara lain :
Perdagangan Bilateral contohnya:
  • Hubungan perdagangan Indonesia dengan Korea. Hubungan internasional Indonesia dengan Korea berjalan di segala bidang. Dengan terbinanya hubungan ekonomi yang erat selama bertahun-tahun di antara kedua negara, Investasi Korsel di Indonesia terutama pada sektor industri elektronik, telekomunikasi, konstruksi, otomotif, pertambangan, migas, air bersih, perbankkan dan perhotelan. Baru-baru ini, terdapat investasi yang bernilai miliaran US dolar dari perusahaan-perusahaan besar Korsel seperti POSCO, Hankook Tire, Lotte Group dan Cheil Jedang Group di Indonesia. Hal tersebut membuktikan adanya kepercayaan yang tinggi dari para investor Korsel kepada Indonesia. Keputusan investasi tersebut diikuti bukan hanya oleh perusahaan afiliasi dan perusahaan vendor dari perusahaan besar Korsel, tetapi juga oleh perusahaan Korsel lainnya.
  • Hubungan perdagangan Indonesia – China. Bahan tambang dan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih akan mendominasi ekspor Indonesia ke China. Kebutuhan yang besar terhadap kedua komoditas tersebut menyebabkan permintaan importir China masih akan tinggi. Selain itu komoditas lain yang akan menjadi incaran pebisnis China adalah karet dan nikel.Sementara itu, dari sisi impor, Indonesia diperkirakan masih tetap mendatangkan barang-barang dari China terutama untuk produk besi baja, permesinan, plastik, kendaraan, aluminium jadi, dan kapas. "Kami masih mengimpor kapas untuk kebutuhan tekstil," tuturnya.
  • Ø  Hubungan perdagangan Indonesia-Inggris. Hubungan Indonesia – Inggris berjalan di sektor perekonomian. Salah satu bentuk koneksi dagang Indonesia-Inggris adalah ekspor migas ke Inggris karena Inggris tak memiliki cadangan minyak bumi. Guna menutupi kekurangannya terpaksa pemerintah British Raya mencari koneksi dagang terhadap negara penghasil minyak bumi termasuk Indonesia. Bentuk kerjasama Indonesia-Inggris di sektor perdagangan antara lain ekspor baja, karet alam, mebel dari kayu ke Inggris. Sebaliknya Inggris mengekspor bahan pangan berupa gandum, makanan olah lainnya, berbagai macam jenis mesin pabrik dan teknologi IT ke Indonesia.Hubungan perdagangan Indonesia-Jepang.Hubungan ini dalam bentuk forum investasi bersama tingkat tinggi pemerintah swasta antara Jepang dan Indonesia. Rencana investasi ini meliputi masalah bea, customs, tenaga kerja, infrastruktur dan daya saing.
  • Hubungan kerjasama Indonesia-Jepang telah berjalan selama lebih dari 50 tahun, dimana bagi Indonesia, Jepang merupakan mitra dagang utama, baik dalam hal ekspor maupun impor. Jepang menempati peringkat pertama pangsa pasar 12,72% sebagai negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada tahun 2011. Sementara itu, pada tahun yang sama posisi Jepang sebagai negara asal  produk impor non-migas menempati peringkat kedua setelah China dengan pangsa pasar 15,62%.
  • Hubungan perdagangan Indonesia dengan Korea. Hubungan internasional Indonesia dengan Korea berjalan di segala bidang. Dengan terbinanya hubungan ekonomi yang erat selama bertahun-tahun di antara kedua negara, Investasi Korsel di Indonesia terutama pada sektor industri elektronik, telekomunikasi, konstruksi, otomotif, pertambangan, migas, air bersih, perbankkan dan perhotelan. Baru-baru ini, terdapat investasi yang bernilai miliaran US dolar dari perusahaan-perusahaan besar Korsel seperti POSCO, Hankook Tire, Lotte Group dan Cheil Jedang Group di Indonesia. Hal tersebut membuktikan adanya kepercayaan yang tinggi dari para investor Korsel kepada Indonesia. Keputusan investasi tersebut diikuti bukan hanya oleh perusahaan afiliasi dan perusahaan vendor dari perusahaan besar Korsel, tetapi juga oleh perusahaan Korsel lainnya.
  • Hubungan perdagangan Indonesia – China. Bahan tambang dan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih akan mendominasi ekspor Indonesia ke China. Kebutuhan yang besar terhadap kedua komoditas tersebut menyebabkan permintaan importir China masih akan tinggi. Selain itu komoditas lain yang akan menjadi incaran pebisnis China adalah karet dan nikel.Sementara itu, dari sisi impor, Indonesia diperkirakan masih tetap mendatangkan barang-barang dari China terutama untuk produk besi baja, permesinan, plastik, kendaraan, aluminium jadi, dan kapas. "Kami masih mengimpor kapas untuk kebutuhan tekstil," tuturnya.
  • Hubungan perdagangan Indonesia-Inggris. Hubungan Indonesia – Inggris berjalan di sektor perekonomian. Salah satu bentuk koneksi dagang Indonesia-Inggris adalah ekspor migas ke Inggris karena Inggris tak memiliki cadangan minyak bumi. Guna menutupi kekurangannya terpaksa pemerintah British Raya mencari koneksi dagang terhadap negara penghasil minyak bumi termasuk Indonesia. Bentuk kerjasama Indonesia-Inggris di sektor perdagangan antara lain ekspor baja, karet alam, mebel dari kayu ke Inggris. Sebaliknya Inggris mengekspor bahan pangan berupa gandum, makanan olah lainnya, berbagai macam jenis mesin pabrik dan teknologi IT ke Indonesia.Hubungan perdagangan Indonesia-Jepang.Hubungan ini dalam bentuk forum investasi bersama tingkat tinggi pemerintah swasta antara Jepang dan Indonesia. Rencana investasi ini meliputi masalah bea, customs, tenaga kerja, infrastruktur dan daya saing.
  • Hubungan kerjasama Indonesia-Jepang telah berjalan selama lebih dari 50 tahun, dimana bagi Indonesia, Jepang merupakan mitra dagang utama, baik dalam hal ekspor maupun impor. Jepang menempati peringkat pertama pangsa pasar 12,72% sebagai negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada tahun 2011. Sementara itu, pada tahun yang sama posisi Jepang sebagai negara asal  produk impor non-migas menempati peringkat kedua setelah China dengan pangsa pasar 15,62%.
  • Hubungan perdagangan Indonesia-Ethiopia. Hubungan ini melalui ekspor-impor produk utama Ethipopia dari Indonesia. Produk itu antara lain adalah sabun, benang, batu baterai, perlengkapan dapur, kertas. Sedangkan ekspor produk utama Ethiopia ke Indonesia adalah kulit.
  • Hubungan perdagangan Indonesia-Ethiopia. Hubungan ini melalui ekspor-impor produk utama Ethipopia dari Indonesia. Produk itu antara lain adalah sabun, benang, batu baterai, perlengkapan dapur, kertas. Sedangkan ekspor produk utama Ethiopia ke Indonesia adalah kulit.

DAMPAK POSITIF bagi Indonesia :
  1. Kebutuhan akan barang dan jasa yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri menjadi terpenuhi.
  2. Perdagangan internasinal mendorong setiap negara ke arah spesialisasi dalam memproduksi barang berdasarkan keunggulan komparatif yang dimilikinya.
  3.  Mendorong keinginan untuk meningkatkan produksi
  4. Perdagangan internasional bisa mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
  5. Perdagangan luar negeri membuka wilayah pasar baru yang lebih luas bagi produk-produk dalam negeri
  6. Pengaruh yang sangat penting dari perdagangan luar negeri terhadap sektor produksi adalah berupa peningkatan produktifitas dan efisiensi pada umumnya
  7.  Pendapatan atau devisa negara meningkat
  8. Terbukanya kesepatan kerja.

DAMPAK NEGATIF bagi Indonesia :
  1. Terjadinya perubahan pola dan kebiasaan konsumsi yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan ekonomi akibat dibukanya hubungan dengan luar negeri.
  2. Ada kecenderungan bagi masyarakat untuk melakukan tindakan konsumsi secara “berlebihan”
  3. Mundurnya industri dan produksi dalam negeri kalau masyarakat lebih menyukai produk-produk luar negeri.
  4. Munculnya ketergantungan kepada negara negara maju sebagai pemilik faktor-faktor produksi.
 Referensi :
  • Bamsiswayo, Bambang. 1996. IPS Ekonomi Kelas I. Malang : IKIP Malang 
  • Kindarto, Hartatik. 2004. IPS Ekonomi Kelas IX. Mojokerto : CV Sinar Mulya Pustaka Suradjiman, Toweula, Cristian. 1997. Ekonomi 2. Jakarta : Depdikbud.
  • http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/09/perdagangan-internasional-pengertian-jenis-faktor-pendorong.html
  • http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-faktor-pendorong-perdagangan-internasional-dan-beserta-manfaatnya/

 

You May Also Like

0 komentar